martabak!

Siapa sih yang nggak suka martabak? Makanan yang satu ini udah jadi favorit banyak orang di Indonesia, dan nggak hanya di warung pinggir jalan, tapi martabak juga sering jadi sajian di acara-acara spesial. Nah, kali ini saya mau cerita tentang pengalaman saya dengan martabak—baik yang manis maupun yang asin—serta beberapa tips dan trik yang saya pelajari tentang cara membuat martabak sendiri di rumah.

Pernah nggak sih kalian, lagi lapar banget tapi bingung mau makan apa, terus tiba-tiba ingat martabak? Kalau saya sih, hampir setiap kali begitu. Kalau ngomongin martabak manis, itu udah jadi makanan yang nggak bisa ditolak. Dulu waktu masih kecil, setiap kali ada yang jual martabak di depan rumah, saya langsung lari ke sana. Rasanya yang manis, kaya cokelat, kacang, atau keju, itu tuh yang bikin selalu nagih. Dulu, waktu baru pertama kali cobain martabak manis, saya sampai nggak percaya kalau ada makanan enak kayak gini.

Tapi, kalau ngomongin martabak asin, saya juga nggak kalah suka. Martabak telor, dengan daging cincang, daun bawang, dan bumbu yang digoreng garing, itu enak banget! Martabak asin tuh rasanya tuh gurih banget, apalagi kalau dimakan sama acar mentimun yang segar. Nah, kalau saya dulu sering banget beli martabak telor pas lagi nongkrong sama teman-teman. Tapi, semakin lama, saya mulai penasaran bisa nggak ya, bikin martabak sendiri di rumah?

Jadi, beberapa waktu lalu saya coba belajar buat martabak telor sendiri. Percayalah, nggak semudah yang dibayangin. Pertama-tama, saya pikir, “Ah, pasti gampang! Cuma bikin adonan, terus kasih isian, goreng deh!” Ternyata, adonan kulit martabak yang tipis itu susah banget dibuat. Saya sempat beberapa kali gagal, kulit martabak malah jadi tebal dan nggak renyah. Kalau nggak hati-hati, martabak malah jadi lembek, bukan garing.

Saya pun akhirnya belajar beberapa trik, salah satunya adalah menggunakan air dingin saat membuat adonan kulit martabak. Itu yang bikin adonan jadi lebih elastis dan gampang dipulung. Selain itu, saya juga pakai minyak yang banyak pas nggoreng martabak. Minyak panas itu penting supaya martabak bisa garing dengan sempurna. Oh iya, jangan lupa perhatikan juga jumlah isian yang dimasukkan. Kalau kebanyakan, martabak bisa susah dibalik dan bisa berantakan.

Nah, kalau martabak manis, itu dia agak lebih gampang, tapi tetap butuh ketelatenan. Waktu pertama kali coba, saya sempat kebanyakan tepung dan malah hasilnya keras. Jadi, saya pelajari kalau tekstur martabak manis itu harus lembut dan empuk, bukan keras kayak roti. Saya juga sering eksperimen dengan isian martabak, mulai dari kacang, cokelat, keju, bahkan durian! Hasilnya? Tentu saja, enak banget! Cuman, tetap hati-hati dengan takaran gula, kalau terlalu manis, bisa jadi nggak enak.

Yang menarik, martabak tuh nggak cuma sebatas makanan, tapi juga budaya yang kaya. Di Indonesia, martabak bisa berbeda-beda di tiap daerah. Misalnya, martabak di Medan dengan martabak di Jakarta. Meskipun sama-sama martabak, tapi rasa dan cara penyajiannya bisa berbeda. Kalau saya sedang jalan-jalan ke luar kota, selalu coba cari martabak khas daerah tersebut. Jadi, setiap martabak yang saya coba tuh punya cerita sendiri.

Sekarang, kalau kamu pengen coba buat martabak di rumah, saya punya beberapa tips yang bisa dicoba. Pertama, pastikan adonan kulit martabak nggak terlalu kental, karena bisa membuatnya sulit dibentuk. Kedua, minyak yang cukup banyak dan panas adalah kunci agar martabak bisa garing sempurna. Ketiga, jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai isian yang kamu suka, mulai dari yang klasik kayak kacang atau cokelat, sampai isian unik kayak keju atau buah. Keempat, martabak manis biasanya lebih enak kalau dimakan saat masih hangat, jadi pastikan kamu nggak membiarkannya terlalu lama.

Martabak itu selalu bisa membawa kenangan, entah itu waktu kecil, waktu nongkrong bareng teman-teman, atau bahkan saat berkeliling kota untuk mencari martabak yang enak. Kalau kamu lagi kepikiran martabak, nggak ada salahnya juga untuk mencoba membuatnya sendiri di rumah. Siapa tahu, kamu bisa menemukan cara dan resep martabak versi kamu sendiri yang jadi favorit baru!

Pokoknya, martabak itu makanan yang nggak pernah ada habisnya buat dicoba, dicintai, dan pastinya dinikmati bersama orang-orang terdekat.

Tinggalkan komentar